Membelah Samudra Hati
Denting jam berdetik
Memekik telinga memantik
Sunyi nya malam menyadarkan
Rindu yang tak bisa tertahankan
Pada diri yang begitu lupa
Akan nikmat yang tak terhingga
Diri yang selalu berharap
Meminta dengan gagap
Ku perkenalkan seorang diri
Yang tengah bangkit membelah malam
Sunyi menjadi teman sejati
Abadi selalu dalam gengaman
Ketika pagi menyingsing
Harapan di depan mata
Dengan semangat yang menggelora
Membuktikan bahwa ada makna
Yang akan diraih dengan usaha
Bekerja keras saat siang
Hingga saatnya sore
Bayang-bayang kejadian menyelimuti
Sorakan teriakan yang tak ingin terdengar lagi
Membuat ku ingin jatuh namun tak mungkin
Semangat ku masih membumbung tinggi
Untuk ku raih semua yang ku ingin
Kadang lalai terhadap Rabb
Ambisi yang selalu mengisi
Membuat diri sesak dan iri
Gagal lalu coba lagi
Rindu yang selalu menyelimuti
Hidup terasa sepi
Namun disana ku nyaman
Dengan karya yang ku buat sendiri
Tanpa orang lain lihat dan apresiasi
Cukup akademi tepuk tangan itu
Tak perlu yang lain memperoleh nya
Karena diri perlu privasi
Yang hanya tuhan dan diri tahu
Agar selalu berkomunikasi
Dengan mencurahkan isi hati
Pada Rabb yang maha mengampuni
Namun apakah tuhan kenal pada diri ini
Rasa takut yang menyelimuti
Ketika masa kehidupan nanti
Bagaimana hidup sendiri
Ku kuatkan tekad
Agar berguna untuk orang lain
Tak perlu pikir panjang
Karena yang sebenar-benarnya adalah akhirat
Berambisi boleh
Dan jangan menoleh
Jangan lupa tersenyum hari ini >_<
Dari Bintang Afrilia Deviana Lubis
Comments
Post a Comment