Tulisan Bintang Afrilia

Kamu tau apa yang aku janjikan kepada tuhan? Yaitu merubah kamu menjadi lebih baik lagi, Aku tahu itu bukan hak ku, Ingin sekali mendekati namun ternyata sulit, sangat sulit. . Terkadang cara ku juga yang salah, Tapi aku terlalu terburu buru ingin bersamamu, Padahal sudah aku tau, Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untukku, Aku nya saja yang tidak sabar. . Mungkin kamu heran dengan kelakuan ku yang akhir-akhir ini menjadi tak terkendali, Aku juga entah kenapa bisa seperti itu, Namun ternyata hati ku sedang mempermainkanku, Aku menjadi berubah karena ambisi ku yang terlalu berharap kepada dirimu, . Aku tak ingin menjadi pelangi, Karena ia hanya datang lalu pergi, Aku hanya ingin menjadi temanmu, Yang selalu ada disaat senang atau sedihmu. Salam manis dari ku, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Kawan kamu bagaikan sebuah bunga, Namun jika disentuh jangan mau, Jangan mau dirusak keindahan mu itu. Asal kau tau, Mereka yang mengambil dirimu, Pasti lama kelamaan akan membuang dirimu. Jika sudah ada pengganti yang pasti, Menurutnya lebih baik darimu. Jaga baik baik kehormatan mu, Karena memulai itu sangat mudah, Namun jika kau tanya istiqomah? Sangat sulit. Mulailah saat ini kau katakan dalam hati, Bahwa aku ingin berhijrah, Aku tau pertama kali kamu ingin memulainya, Membayangkan jika nanti teman-temanmu, Akan hilang ditelan bumi. Tapi ingat satu hal teman, Allah selalu ada bersamamu. Tetap istiqomah dengan jalanmu menuju kebaikan, Tidak selalu dalam proses itu dirimu selalu baik,tidak. Hanya saja kita belajar bagaimana menjadi lebih baik lagi. Jangan putus asa, Karena menuju baik itu baik. Salam hangat dariku, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

ketika mata itu memandang, damai rasa. ketika objek nya hanya satu, seperti diistimewakan. ketika yang lain hanya sibuk dengan sesuatu, dengan rendah nya ia berani menatap. mata hitam yang mencolok, mengambarkan kegagahannya, menggambarkan keberaniannya. namun disorot mata yang lain, terlihat sangat jelas kesedihan yang mendalam, seorang yang pandai menyembunyikan, dan ia berkarya lewat luka, akhirnya ia lampiaskan dengan seni.

Berubah untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain. Berubah untuk pulihkan hatimu,bukan hati orang lain. Berubahlah dan buktikan dirimu layak untuk disayangi. Lakukanlah karena yang seharusnya lebih menyayangimu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Dan lakukanlah karena kau tahu,kau layak mendapatkan yang lebih baik. Salam dari ku, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Sabar... memang tak ada batasnya, tapi jika terus bersabar untuk, suatu hal yang sudah jelas menyakiti mu, itu namanya "Bodoh". Kawan jaman sudah modern, Negeri sudah merdeka, Kok masih mau di jajah sama perasaan? Kalau tak baik ya tinggalkan, Kalau hanya membuat luka,lupakan. Kalau dia bisa meninggalkan dengan sebuah alasan. Kenapa harus menerima dia kembali dengan sebuah penjelasan? Yuk move on,terus kita hijrah bareng >_< salam dariku, Bintang Afrilia Deviana Lubis dan ini untukmu, yang kini sedang merindu.

Di penghujung tahun ini, Jakarta kian teraliri, Oleh air yang kian mengaliri, Akhirnya banjir pun tak dapat di pungkiri. Namun lebih dari itu, Di waktu yang berbeda satu, Jakarta juga menyimpan duka yang lalu, Begitu panas kota ku dan tak urung debu, Namun dibalik itu, Semua nya adalah cerita lama kota ku, Atau mungkin saat ini masih menggemburu? Bak mobil yang kian melaju? Ah tidak, walau semua itu ada, Ini adalah ibu kota ku, Yang disetiap sudut kota nya, Punya sebuah kenang sendiri untuk ku, Yang tak lekang oleh waktu. Salam manis dari penghuni mu, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

aku kenali sosok ia, yang kini sedang berjuang ria, dahulu dirinya sering tertawa, menggelegar diangkasa, buat riuh temannya. namun tak pantas jika ku bahas ia yang dulu, yang selalu dilanda rindu. dirinya yang sekarang, sangat berbeda terngiang, bahkan ia ucap dengan lantang, bahwa ia siap untuk ditantang. sulit rasa nya aku menulis ini, terkekang oleh hati, yang kian terasing, dan semakin tersinsing oleh waktu, sulit rasa nya aku mengeja, dengan sendauan yang terjaga. hai kawan, apa cita mu? jundullah katamu. hati ini bergetar ketika mendengarnya, sebuah mimpi besar tertanam dalam dirimu, terbungkus rapih dalam hatimu, dan terbakar oleh tekadmu, yang kian terlihat dari semangatmu. tertatih kau jalani semua kelu, cacat sana sini kau anggap angin lalu, benteng goyang kian melulu, tapi kau tak pandang bulu, walau rasa semakin tak menentu, bahkan hati kini mulai meragu, tapi langkahmu kian memburu, untuk ridha Allah katamu. dengan ilmu yang jadi bekal, yang akan kau s...

aku mengenal sosok ia, yang begitu tangguh, kata-kata nya bisa dicerna, bahkan ditelaah lebih dalam. gaungan nya begitu kuat, tekad nya tak urung pudar, semangat nya masih membara, bahkan hidup nya ingin ia dedikasikan. ia tahu betul banyak amanah yang dititipkan, yang buat dia kadang lupa untuk makan, sekali lagi suara nya membumbung di angkasa, bersama teman seperjuangan asa. pemuda yang ingin membenahi, yang tak hanya jadi saksi bisu, tapi ikut dalam menyongsong, indonesia yang kini gosong, terbakar oleh si penjilat negri. ini bukan nafsu birahi, apa lagi sebuah kata tanpa hati, tapi ini adalah kami, yang sedang berjuang setengah mati, yang menuntut kalian karena telah mengkhianati. Salam semangat dari ku, Bintang Afrilia Deviana Lubis. dan ini untukmu, Salsabila Khairunisa.

yang aku ingin dari diriku, adalah agar tak selalu, berfikir kian maju, karena aku tahu, kadang kita perlu mundur. ya aku memilih sejenak mundur, dan temukan kesalahan agar tak terulur, akhirnya aku temukan satu kesalahan, yaitu awal mula aku dengan mu, sudah berlandaskan kebohongan. aku ingin saat ini dan selama-lamanya, di media, di kehidupan nyata, semua berlandaskan kejujuran, ya walaupun itu menyakitkan. tapi aku yakini satu hal, untuk selalu jujur, dan menghargai sebuah hubungan, yang tanpa kebohongan. adalah langkah awal, untuk aku yang ingin dikawal, nantinya oleh mu, kita buat hubungan baru. ya aku jujur tak berani untuk buat saat ini, karena aku harus menata, aku harus menengok ke belakang sejenak, dan aku pun harus menyembuhkan dulu. setelah itu, kita bertemu ya. kita akan saling menunggu hingga waktu nya tiba. jaga baik-baik dirimu tanpa ku ya. salam hangat dari ku, yang saat ini masih dingin, karena terpercik darimu. Bintang Afrilia Deviana Lubis

haii.. coba kamu lihat di luar sana, hujan mengguyur asa, yang kian terasa, bahkan tak perlu kasa. katanya ini menuju bulan januari, hingga hujan tak kian terperi, bahkan akan turun setiap hari. kau bilang ini rahmat, kenapa kamu malah terikat? oleh dunia yang kini kian lekat? dan mengapa kamu tak berbalik karena tercekat? ah tidak,kamu sedang berbaiat. salam dari pluviophile, jangan lupa tersenyum, walau senyum mu masih nanar, dan sebingkai bekas memar. Bintang Afrilia Deviana Lubis.

ah kamu terlalu banyak bercanda, seharusnya ada perasaan yang kini kau jaga, bahkan ada beberapa raga, yang kini hilang karena tak kau jaga. sudahlah, aku kini mulai lelah, permainan apa ini? hidup dan mati? atau hanya sebuah upeti? ah tidak, aku tahu.. ini hanya guraumu saja. hanya main-main mu saja. pergi sana.. tak urung aku, ingin berjumpa, apalagi saling sapa. pergi sana.. buat hidup mu sunyi dulu, baru aku akan maju, dan temanimu, seperti dahulu. salam dari raga, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Bismillah.. 3 hari dalam sejarah, hidup ini tersentak. Antara rindu yang kian sesak atau sebuah bab baru dalam hidup setelah pulang. Buat ku kini kian yakini, sebuah persahabatan yang tak urung pudar, sebuah cinta yang kian bersemi dan sebuah hubungan yang mulai tereratkan. Aku memutar memori kian jauh, sampai tak tahan akan terluruh. Bagaimana fase buatku kian lemah, ketika kebohongan menjadi suatu hal terbiasa dekat. Bagaimana sebuah nafsu kian melekat, Dan apa-apa yang buat diri ini kian terikat,oleh dosa dan maksiat. Kini aku pulang, kini aku tak telanjang, Terbungkus rapih, Jadi manusia gigih, Tanpa pahmrih. Doakan selalu diriku. dan khusus untuk mu rindu. Jauhi aku perlahan tolong. Salam hangat, Perlihatnan senyum mu dulu. Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Ah lihat coba diluar, Gemuruh hujan sedang menyambar, Tidak tidak, itu petir. Pertanda akan datang sebuah mahar, Dari ia yang berbadan kekar. Ah apa ini.. Pikiran ini mulai halu  Dan mungkin dungu. Hati yang dulu sesak, Sekarang semakin terisak, Dibuat ku begitu tersasak. Baiklah ku ikhlaskan semua, Biarkan kau menari disana. Dengan tatap nanar ku lihat, Sebuah senyum semburat, Yang aku tau itu hanya alat, Dan harapmu aku akan meralat. Salam dari ku, Yang saat ini diam kaku Bintang Afrilia Deviana Lubis

Holla, apa kabar? Baik ku mulai, Bukan antara aku dan kamu, Ini tentang kita, Kita yang tak kunjung temu Hai,  Aku rindu, Sosok mu yang lama ku tunggu, Yang bagai hujan gemuru, Bahkan petir enggan bertemu, Sosokmu mungkin layu, Atau malah aku? Ah tidak seperti itu, Bukan itu maksudku, Yang ku maksud itu kamu, Eh bukan bukan tepatnya kita. Aku hanya berdoa, Dikala senja, Ah tidak tidak, Bahkan pagi ku pun berdoa, Semoga yang kita semogakan, Bersama, Ditempat yang beda, Semoga tersemogakan ya. Tunggu aku pokoknya ya, Jangan kaku apalagi malu, Aku pun mencoba, Sungguh aku tak begitu, Kadang memang riuh membelenggu. salam dariku, yang kini merindu. Bintang Afrilia Deviana Lubis

Jari-jari hijau laksana tengah menegadah doa Menari mengalun tertiup angin Hingga diri berangan beralun Mengikuti nyanyian yang begitu anggun Mengakar menyerap air kehidupan Manusia serakah beradu balap dengan sang rusa Mengambil akar yang tak terkuasa Hungga tersunggur dalam sa Bukan diri tak terukur Namun takut tersungkur Dan terbukti lah syukur penasaran? stay disini dulu ya salam hangat dari ku, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ   Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun atau peramal, lalu dia percaya pada apa yang dikatakan maka dia telah mengingkari (kufur) syari’at yang diturunkan pada Nabi Muhammad. (HR. Al Hakim, hadist shahih berdasarkan syarat Bukhari, Muslim). Hadist lain, مَنْ أتى عَرَّافًا فَسَأَلهُ عَنْ شَئٍ لم تقْبَل لَهُ صَلاةُ أربعينَ ليلةً   Artinya: Barangsiapa yang datang ke tukang ramal lalu mempercayai apa yang dikatakan maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari. (HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah). Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: 1- Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk memberitahukan kepada semua makhluk, bahwa sesungguhnya tiada seoran...

Hai.. Bisa kah kita bicara sejenak? Melepas penat dan sesak? Hingga akhirnya kita terbahak? Dengan tenaga juga serempak? Ah.. apakah aku berhak? Baiklah.. Aku merenung lengah, Tak tahu arah, Apa lagi ini buat ku jenggah, Aku tau kamu marah, Aku tau kamu gundah, Dan aku tau kamu kalah. Tapi tidakkah kamu merasa jenuh? Hingga terlihat tak terasuh, Dan akhirnya buat mu lusuh. Ah tidak,bukan maksud ku, Untuk buat mu kaku, Ini juga bukan tentang egoku, Apalagi tentang pohon gagah mu. Ini tentang hati mu, Yang saat ini bagai jamu. salam dari ku, yang kini tersenyum kaku. Bintang Afrilia Deviana Lubis

Jarak kian lebar, Masuk kelerung akar, Ketawa kelakar, Buat ku agak, Merenung terbenak, Denyutan detak,  Yang kian acak, Akan ku arak. Kesuatu tempat sunyi, Yang hanya kita ketahui, Ingin terus kudiami, Namun kau ajak ku pergi, Oh tidak tolong ulangi, Setiap aku tanyai, Bahkan sering ku ulangi, Sampai aku akali, Mengapa kau jauhi? Baiklah bukan ku ingin campuri, Tapi izinkan aku menanami, Izinkan ku menyirami, Sebuah taman hati, Yang sedang terperi.  Ku harap saat ini kian hidup, Walau berubah sikap, Namun jangan lupa cakap, Agar kau tak tertutup, Dan ku terima dengan sigap, Hingga kita bertemu dalam dekap. seni özledim, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Semerdu suara angin, Kibaslah daun berjatuhan, Mengiri langkah jauh nian. Semangat yang menggebu, Merindingkan sang bulu, Mengetarkan bahu, Senyum sumringah ku, Tak dapat terukur lalu, Tak terhitung waktu, Bahkan mencoba berhalu. Hai kamu.. Tunggu aku, Rasanya sudah sewindu, Kita tak bertemu, Apalagi tersenyum malu. Hai rindu.. Pupus sudah ragu ku, Hilang sudah curiga ku, Musnah sudah khawatirku. Hai kamu.. Akhirnya kita bertemu, Dengan semburat senyum malu, Langkah kaki yang engah berlalu, Dan bibir kini membisu, Kini kau bertumpang dagu, Kian buat rindu membelenggu, Ingin ku tapaki namun malu, Secercah kisah yang tak urung lulu. Hai kisah.. Terimakasih sudah menambah, Koleksi cerita yang buat ku memerah, Hingga dapat ku buka kala rapuh, Dan langsung berbenah. Salam dari ku, Bintang Afrilia Deviana Lubis.

Haii apa kabar semuaa.. Jujur aku binggung menuliskan apa lagi.. Ah baiklah ini sebagai permulaan yaa.. Eitss tunggu-tunggu.. Aku ambil nafaass dulu yaaa.. Ready? Haii kamu... Iyaa kamuu Apa kabarnya hari ini? Hari yang indah atau yang buruk nih? Ah iyaa pasti kamu sudah tau jawabannya Baiklah.. Oh iya sudah bertanya belum? Bertanya apa sih? Bertanya sama diri kamu Tentang setiap apa yang di lalui Tentang bagaimana kamu tumbuh Tentang bagaimana kamu menyadari Dan tentang-tentang yang lainnya Tunggu-tunggu.. Kamu masih stay kan? Senyum dong >_< Okey aku lanjutkan Kamu sudah terimakasih sama diri kamu sendiri belum? Kamu sudah buat dirimu lebih dari yang kemarin belum? Kamu sudah berdamai dengam hatimu belum? Kamu sudah tahu bagaimana dirimu sebenarnya belum? Kamu sudah paham akan cobaan mu belum? Kamu sudah mencoba berdamai dengan raga mu belum? Kamu sudah bisa memaafkan dia atau dirimu sendiri belum? Mungkin pertanyaan ku terlalu hingga buat mu terburu Teman, ...

Muslimah is women who adhere to the religion of Islam and run everything with the command of Allah swt contained in the religion of Islam.             #pinterest #muslimah #islam Muslimah is women who adhere to the religion of Islam and run everything with the command of Allah swt contained in the religion of Islam. How to be a great muslimah? In this day and age, friends who know a lot of slander and all that is outside the boundaries often occur around us. or maybe we ourselves are out of bounds?Nauzubilah. what do they really think when they do something bad?  That surely violates Islamic law? So rather than we talk less well about Muslim women today let us fix ourselves with : 1)Perform the obligations of prayer and recite the Qur'an 2)Always smiling at the other siblings 3)Dress according to Islamic law 4)Make friends with positive ones 5)Make people comfortable around 6)Keep ...

Hai desember.. Apa kabar? Ku lihat semburat senyum mu pudar. Tak terlihat kau segar. Bagai dilautan terdampar. Senyumanmu hambar. Ku tak lihat lagi tawa di wajahmu. Muka mu lesu. Indahmu mulai layu. Hatimu mulai seperti paku. Apa yang sedang kau ragu? Kau dianggap nya benalu. Bagai angin yang lalu. Desember semangatkah kau? Sembari mengenang rindu. Mari kita ulur waktu. Bagaimana seseorang yang bagai debu. Hilang tak tahu malu. Mari kita ulas bersama. Jalan yang pernah tertata. Saat dimana kau berasmara. Hingga lupa akan cita. Kau terpaku dengan cinta. Tak sadari kau mulai putus asa. Sadarlah wahai hati. Wahai desember. Wahai bisu. Wahai saksi. Januari mengunggumu. Dengan segundang karya terbaikmu. Dengan perbedaan yang terpancar olehmu. Dengan kekuatan yang mulai milikmu. Dengan teman yang mulai menghargaimu. Semoga kau sadar dan sabar wahai hati. Desember, jangan tinggalkan 31 ku. Ku tunggu kau diakhir. Ku menantimu dalam perjalanan. Hingga januari mengubahku. ...